Hukum Membunuh non muslim yang tidak berdosa dalam islam



Apakah Islam membolehkan membunuhi nonMuslim yang tidak berdosa?

★BERITAISLAM★


Ini adalah sebuah kesalah anggapan yang terus diabadikan demi mendeskriditkan Islam. Islam bukanlah dogma sakit jiwa yang memerintahkan untuk membunuhi orang-orang tidak berdosa. Disini saya telah mengumpulkan sejumlah ayat-ayat suci al-Quran yang langsung membicarakan perihal perang dan damai, semata-mata demi memberi penjelasan yang benar kepada para pembacaku.

Ayat-ayat suci Al Quran yang memerintahkan untuk membunuh musuh:

Mari kita lihat ayat Quran At Taubah (9):28-29 “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.


Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”

Mari kita lihat At Taubah (9):5“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.”

Seperti yang telah kita saksikan disejumlah ayat diatas, bahwa ayat-ayat suci al-Quran berkenaan hukum perang terhadap kaum nonMuslim atau musrykin untuk waktu dan zaman tertentu, bukan untuk semua zaman dan semua tempat. Perhatikan kutipan”…sesudah tahun ini…” dan “…Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu…”.

Penting untuk diketahui disaat nabi Muhammad saw memulai menyebarkan Islam, dia terlebih dahulu harus berhadapan dengan 360 suku-suku musryikin Arab, dan beliau beserta para pengikutnya harus melalui banyak perang dengan kaum musryikin yang merasa terancam oleh system baru dan agama nan suci Islam.

Ayat-ayat suci Al Quran yang membicarakan tentang perdamaian:

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (al-Quran, 2:190)“

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keteranganyang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (al-Quran, 5:32)“

“ Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, (The Noble Quran, 25:68-69)“

“ Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (al-Quran, 8:61)“

“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”(The Noble Quran, 5:28)“

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.(al-Quran, 60:8)“

“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (The Noble Quran 2:193)“

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghutdan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(al- Quran, 2:256)“

“ Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. (al- Quran, 18:29)“

“ Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? (al-Quran, 10:99)“

“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.“ (The Noble Quran, 24:54)“

Mari kita Al Jaatsiyah (45):14“Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut hari-hari Allahkarena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” Di ayat-ayat Quran berikut ini kita melihat bahwa Allah Ta’alla menyerukan agar kaum Muslimin memaafkan orang-orang non Muslim.

Mari lihat Al Maidah (5):32: ”…barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia…” Di ayat ini Allah SWT menghargai semua jiwa yang tidak berdosa. Membunuhi manusia tidak berdosa sangat dibenci Allah SWT sehingga Allah SWT menganggapnya sebagai kejahatan terhadap seluruh umat manusia.

Mari lihat Al Furqaan (25):68 ” Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina In this Noble Verse we clearly see that Allah Almighty considers the innocent soul “sacred”. He will punish those who kill the innocent souls (by throwing them in hell). Diayat ini kita jelas melihat bahwa Allah SWT menganggap pembunuhan terhadap jiwa yang diharamkan akan dihukum (dengan menghempaskan mereka keneraka tentunya).
Dan ayat ini menjelaskan maksud saya: Mari lihat Noble Verse 8:61 ” Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”Pada ayat suci al-Quran ini, kita jelas melihat bahwa Allah SWT memerintahkan kita, kaum Muslimin, untuk menyambut dengan tangan terbuka atas perdamaian yang diajukan musuh. Ini membuktikan bahwa Islam bukan agama perang, namun agama damai.
Allah SWT memerintahkan kaum Muslimin dalam al-Quran untuk memberi kebebasan mutlak kepada mereka untuk memilih agama yang diyakininya dan tidak diperkenankan untuk memaksa siapapun kepada Islam: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghutdan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui( Al Baqarah: 256). Ayat suci al Baqarah ini melarang kaum Muslim untuk memaksa siapapun kepada Islam. Muslimin tidak boleh memaksa orang untuk masuk Islam dan menjadi Islam.


Tindakan paksaan bertentangan dengan agama: Karena (1) agama tergantung kepada iman dan keinginan, dan ini akan menjadi tidak berarti jika dilakukan dengan paksaan; (2) kebenaran dan kesesatan adalah dua hal yang jelas berbeda dan telah dipaparkan secara gamblang oleh Allah SWT, sehingga tidak seharusnya ada keraguan di kepala siapapun mengenai maksud dari rukun-rukun agama;(3) perlindungan Allah SWT terus menerus, dan RencanaNya selalu untuk membimbing kita dari kegelapan yang dalam kepada cahaya yang terang.

Di ayat yang saya kutip, kita semua dengan jelas melihat bahwa Allah Ta’ala memerintahkan kaum Muslim untuk menjadi pemaaf dan membuat perjanjian damai sebagai prioritas utama. Ini merupakan bagian dari moralitas Muslim untuk menjadi pribadi yang damai.

Dan setiap muslim selalu memulai salam dengan menyebut “As’salamu Alaikum Wa Rahmatu Allah Wa Barakatuh”, yang berarti “Salam, dan ampunan dan berkah semoga berlimpah atasmu.”

Islam, sesungguhnya, adalah agama yang indah.